Hukum Orang Bertato Menurut Buya Yahya: Tidak Wajib Dihilangkan

May 13, 2019
Sejarah

Apakah tato haram? Pertanyaan ini sering muncul di dalam masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keinginan untuk bertato. Tato menjadi salah satu bentuk seni tubuh yang kontroversial di banyak agama, termasuk di dalam Islam.

Hukum Menurut Buya Yahya

Buya Yahya, seorang ulama ternama di Indonesia, memberikan pandangannya mengenai orang bertato. Menurut Buya Yahya, tato bukanlah suatu yang wajib untuk dihilangkan. Beliau menekankan bahwa yang terpenting adalah akidah dan keyakinan seseorang dalam menjalankan ajaran agama.

Pandangan Agama Terhadap Tato

Di dalam agama Islam, tato sering dianggap sebagai perbuatan yang tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan tato dinilai sebagai merusak tubuh yang suci yang diberikan oleh Tuhan. Namun, pandangan terhadap tato bisa berbeda-beda di antara mazhab-mazhab dalam Islam.

Dampak Kesehatan dan Resiko Tato

Selain dari segi agama, tato juga memiliki dampak kesehatan yang perlu dipertimbangkan. Proses pemasangan tato bisa menyebabkan risiko infeksi kulit dan reaksi alergi terhadap tinta yang digunakan. Oleh karena itu, penting untuk memilih tempat dan artist tato yang terpercaya dan menggunakan peralatan steril.

Apakah Tato Haram?

Meskipun ada pandangan yang menyatakan bahwa tato haram di dalam agama Islam, namun hal ini juga tergantung pada interpretasi dan pendapat masing-masing ulama. Sebagian ulama memberikan kesimpulan bahwa tato bisa diperbolehkan dengan syarat tertentu, seperti tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Kesimpulan

Dalam akhirnya, keputusan untuk bertato atau tidak bertato adalah pada diri individu masing-masing. Penting untuk memahami pandangan agama dan juga mempertimbangkan dampak kesehatan sebelum membuat keputusan tersebut. Konsultasikan dengan ulama terpercaya atau dokter sebelum melakukan proses tato.

Category: Casino Indonesia